Pengujian merupakan jantung dari metode ilmiah. Artikel ini menyajikan hasil penelitian yang mendalam mengenai penelitian nano propolis, dengan menggunakan berbagai metode pengujian yang terpercaya. Melalui analisis data yang cermat, penelitian ini berhasil mengungkap antibakteri. Temuan ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman kita tentang penelitian propolis dan membuka peluang untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.
Pengujian kandungan nano propolis. Pengujian ini sangat penting untuk memastikan kualitas dan keamanan produk untuk nano propolis, terutama yang akan digunakan untuk konsumsi atau aplikasi medis.
Tujuan Pengujian:
- Menetapkan identitas: Memastikan bahwa produk yang diuji memang benar-benar nano propolis dan tidak terkontaminasi oleh zat lain.
- Menganalisis kemurnian: Menentukan tingkat kemurnian nanopropolis, yaitu seberapa banyak kandungan aktif propolis yang terdapat dalam produk.
- Menentukan ukuran partikel: Mengukur ukuran partikel nano propolis untuk memastikan ukurannya sesuai dengan yang diharapkan.
- Menguji stabilitas: Menilai stabilitas fisik dan kimia dari nanopropolis dalam jangka waktu tertentu.
- Menguji aktivitas biologis: Mengevaluasi aktivitas biologis nanopropolis, seperti aktivitas antioksidan, antibakteri, atau antiinflamasi.

Jenis Pengujian:
- Identifikasi:
- Spektroskopi: Menggunakan teknik spektroskopi seperti UV-Vis, FTIR, dan NMR untuk menganalisis sidik jari molekul dari senyawa aktif dalam propolis.
- Kromatografi: Teknik kromatografi seperti HPLC atau GC digunakan untuk memisahkan dan mengidentifikasi senyawa-senyawa dalam propolis.
- Mass Spectrometry: Digunakan untuk menentukan massa molekul dari senyawa-senyawa dalam propolis.
- Analisis Kuantitatif:
- Spektrofotometri: Mengukur konsentrasi total flavonoid atau polifenol dalam propolis.
- Kromatografi: Digunakan untuk mengukur kadar senyawa spesifik dalam propolis.
- Analisis Ukuran Partikel:
- Dynamic Light Scattering (DLS): Mengukur ukuran partikel nano secara langsung
- Uji Stabilitas: serangkaian pengujian yang dilakukan untuk memastikan suatu produk nano propolis tetap memiliki kualitas dan keamanan yang sama selama periode penyimpanan tertentu. Dengan kata lain, uji stabilitas bertujuan untuk menentukan seberapa lama suatu produk bisa disimpan tanpa mengalami perubahan yang signifikan pada sifat fisik, kimia, dan mikrobiologinya.
- Uji Aktivitas Biologis:
- Uji antioksidan: DPPH, ABTS, FRAP.
- Uji antibakteri: Metode difusi agar atau dilusi cair.
- Uji sitotoksisitas: MTT assay.

Pentingnya Pengujian:
Pengujian yang komprehensif sangat penting untuk memastikan kualitas dan keamanan nano propolis. Hasil pengujian ini akan membelikan informasi yang akurat tentang kandungan, kemurnian, dan efektifitas produk, sehingga konsumen dapat memilih produk yang berkualitas.
Nano propolis yang sudah di uji akan siap dipasarkan ke berbagai konsumen dan industri-industri kesehatan herbal tentunya.
Saat ini pengujian di Herbaltama dapat melakukan pengujian PSA:
Baca juga: ANALISA PSA
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang memerlukan nano propolis sebagai bahan baku terbaik.