Obat Tradisional
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan.
Jadi obat tradisional atau yang lebih terkenalnya dengan istilah jamu bahan bakunya, tidak saja menggunakan bahan bahan yang berbasis herbal. Obat tradisional ternyata banyak ragam bahan bakunya.
Jamu adalah salah satu bentuk obat tradisional yang sudah dikenal sejak dahulu kala.
Jamu harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
- Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris
- Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
- Jenis klaim penggunaan harus diawali dengan kata-kata: “secara tradisional digunakan untuk….”
Obat Herbal Terstandarisasi
Obat Herbal Terstandarisasi (OHT) adalah sedian obat bahan alam yang yang telah di buktikan keamanannya dan khasiat secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan) dan bahan bakunya telah distandarisasi.
Obat Herbal Terstandarisasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut.
- Aman harus sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
- Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/praklinik (pada hewan percobaan)
- Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi.
- Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanannya dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan) dan uji klinik (pada manusia), bahan baku produk jadinya sudah distandarisasi.
Fitofarmaka memenuhi kriteria:
- Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
- Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/praklinik (pada hewan) dan uji klinik (pada manusia)
- Telah dlakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi.
- Memenuhi persyaratan yang berlaku.
- Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian medium dan tinggi.
Untuk obat herbal yang satu ini dari jenis fitofarmaka sudah bisa dokter meresepkan, dikarenakan memang sudah teruji baik pada hewan dan manusia.
Di Indonesia, obat herbal banyak dikonsumsi sebagai jamu. Namun, kini obat herbal telah banyak kesediaannya dalam bentuk bubuk, kapsul, pil dan teh herbal.
Karena terbuat dari bahan alami, obat herbal sering dianggap lebih aman daripada mengkonsumsi obat-obatan medis. Padahal obat herbal tetap saja mempunyai efek samping, terlebih jika dikonsumsi terlalu banyak atau dalam jangka panjang. Oleh karena itu , Cara kansumsi obat herbal pelu diperhatikan.
Regulasi dan standarisasi obat herbal di Indonesia
obat herbal yang telah terdaftar di BPOM RI umumnya aman untuk dikonsusmsi. Di Indonesia. Obat herbal dikelompokan menjadi dua jenis, Yaitu:
Obat herbal Tradisional
Oabta herbal jenis ini dikenal sebagai oabta tadisional atau jamu. Bahan-bahannya sudah digunakan sejak turun temurun dan merupakan resep warisan budaya Indonesia. Obat tradisional dikelompokan lagi menjadi jamu, obat herbal terstandar (OHT), dan Fitofarmaka.
Obat herbal Nontradisional
Obat herbal ini berasal dari bahan-bahan yang tidak lazim digunakan secara tradisional di Indonesia, tetapi berpotensi memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Meski jarang digunakan di Indonesia, obat herbal nontradisional telah digunakan di negara lain secara turun temurun.
Sebelum mengizinkan peredaran produk obat herbal, BPOM RI akan melakukan serangkaian uji coba ilmiah untuk memastikan apakah produk tersebut mengandung zat-zat berbahaya.
Namun, untuk obat herbal yang telah digunakan sejak turun temurun, seperti jamu, biasanya tidak diperlukan uji klinis lagi. Meski demikian, obat herbal tradisional dapat dikembangkan menjadi obat terstandar (OHT) atau fitofarmaka, jika disertai dengan bukti empiris dan data uji klinis serta nonklinis.
Proses uji klinis suatu produk meliputi pengecekan terhadap jenis dan bagian tumbuhan yang dipakai, cara pengolahan bahan baku, dan metode ekstrasi yang digunakan.
Selain itu obat herbal yang beredar di Indonesia tidak boleh mengandung bahan kimia obat (BKO), etil alkohol lebih dari 1 %, narkotika atau psikotropika, serta bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan dan berakibat fatal.
Efektivitas Obat Herbal secara klinis.
Hampir semua tanaman yang digunakan sebagai obat herbal memiliki efek antioksidan. Berkat kandunagn antioksidan yang cukup tinggi, obat herbal sering dikonsumsi untuk memelihara kesehatan dan mengurangi risiko terjadinya bebrbagai penyakit, seperti kanker, demensia, diabetes dan aterosklerosis.
Ada juga obat herbal yang memiliki sifat antiradang, antibakteri, antijamur dan antinyeri. Itulah sebabnya. obat herbal juga sering digunakan untuk mengatasi demam dari nyeri karena peradangan atau infeksi.
Tips Aman Mengkonsumsi Obat Herbal.
Sebagian besar bahan alami yang dijadikan obat herbal memang aman untuk di konsumsi. Meski begitu, obat herbal tetap berpotensi menyebabkan adanya efek samping. Informasi mengenai efek samping yang mungkin terjadi biasanya tertera para kemasan produk obat herbal.
Agar terhindar dari efek samping yang berbahaya, ikuitlah tips-tips berikut ini Saat mengkonsumsi obat herbal.
- Pastikan obat herbal telah terdaftar di BPOM RI.
- Periksa tanggal kedaluarsa produk.
- Ikuti petunjuk pemakaian dan dosis yang tercantum di kemasan
- Hubungi layanan konsumen produk herbal jika Anda ingin mengetahui lebih jelas mengenai produk mereka.
- Konsultasi dulu ke dokter sebelum mengkonsumsi obat herbal.
- Hentikan penggunaan obat herbal apabila gejala tidak membaik atau justru semakin parah.
Tidak semua orang juga boleh mengkonsumsi obat herbal. Ada beberapa kelompok yang perlu menghindari mengkonsumsi obat herbal, yaitu.
- Ibu hamil dan menyusui
- orang yang akan menjalani operasi
- Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti ganguan fungsi hati, ganguan fungsi ginjal atau penyakit autoimun.
Selain itu, Obat herbal tidak bisa dikonsumsi bersama obat-obatan tertentu, seperti obat penurunan tekanan darah, obat pengencer darah dan obat untuk diabetes karena dapat menimbulkan interaksi obat dan mempunyai efek samping yang serius.
Mengkonsumsi obat herbal tidak boleh sembarangan, apalagi jika digunakan untuk mengobati penyakit. Agar tidak mengalami efek samping yang berbahaya, terapkan cara cara diatas untuk mengkonsumsi obat herbal dengan aman.
Obat-obatan herbal atau jamu, baiknya yang Anda konsumsi sudah menjalani prosedur yang baik dan yang beizin.
Hati hati dalam menggunakan atau mengkonsumsi obat-obatan herbal yang palsu. Secara kasat mata obat-obatan herbal atau jamu yang dikemas dalam teknologi modern pun juga banyak yang palsunya.
Sudah banyak dalam pemberitaan, baik di media-media televisi beredarnya obat-obatan palsu, kosmetik herbal palsu dan jamu-jamuan palsu sudah ditangani oleh pihak Kepolisian.
Pentingnya kerjasama semua pihak dalam memerangi obat-obatan palsu tersebut. Masalahnya jika obat herbal atau jamu tersebut dikonsumsi oleh masyarakat maka mayarakatlah yang dirugikan.
Untuk itu kami memberikan solusi yang terbaik, dalam produksi jamu yang aman yang telah terstandarisasi oleh BPOM. Kami juga membantu dalam hal riset dan develomentnya untuk produk tersebut dalam uji cobanya.
Setiap perizinan yang diwajibkan dari serfikasi halal dan serfikasi BPOM Kami akan siap membantu dalam pelaksanaannya. Data data yang disiapkan agar cepat selesainya sertifikasi tersebut dapat kami bantu.
Support team kami akan menjadi prioritas dalam menjadikan dan terlaksananya produksi jamu yang modern yang bisa menghasilkan keuntungan bagi para pengusaha jamu.
Jamu yang Modernpun nantinya akan dapat menjadi suatu yang bermanfaat bagi konsumen yang ingin merasakan khasiat dari jamu modern tersebut.
Minum Jamu setiap hari apakah sangat bermanfaat? - Be Innovative and Be Profitable
[…] Baca juga: Jamu obat tradisional yang sudah modern […]