riset penelitian

Propolis merupakan material resin yang dikumpulkan oleh lebah madu yang dilaporkan mengandung lebih dari 300 senyawa aktif dengan berbagai aktifitas biologis. Namun pemamfaatan propolis masihlah sangat terbatas hanya untuk biologis.

Penelitian ini memanfaatkan propolis menjadi ukuran nano meter dengan nanoteknologi, yang dilakukan oleh para peneliti dan para ahli nano :

Dikutip dari paper penelitian propolis yang sudah di terbitkan di Biochemistry and Biophysics Reports:

Sumber: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2405580821000637?via%3Dihub

Azza Hanif Harisna, Rizky Nurdiansyah, Putri Hawa Syaifie, Dwi Wahyu Nugroho, Kurniawan Eko Saputro, Firdayani, Chandra Dwi Prakoso, Nurul Taufiqu Rochman, Nurwenda Novan Maulana, Alfian Novianto, Etik Mardliyati.

“Investigasi In silico terhadap potensi protease utama dan protein lonjakan SARS-COV-2 dalam propolis”

Analisis docking senyawa alami propolis berhasil dilakukan terhadap virus SARS-COV-2 main protease (Mpro) dan spike protein subunit 2 (S2).

Awalnya protein propolis disaring menggunakan analisis kromatografi dan berhasil mengidentifikasi kromatografi dan berhasil mengidentifikasi terdapat 22 senyawa dalam propolis. Empat senyawa yang diteliti lebih lanjut yaitu, “Neoblavaisoflavon, Mettylophiopogonone A, 3′- Methoxydaidzin, dan genistin”, meskipun energi ikat yang diprediksi daripada nelvinavir.

Sebaiknya, prediksi afinitas pengikatan Neo-blavaisoflavone, Metylophiopogonone A, 3′- Methoxydaidzin dan genistin terhadap S2 berturut-turut adalah -8.1, -8.2, -8,3 dan -8.3 kkal/mol yang sangat jauh di bawah kontrol (pravastatin, ikatan hidogen konvensional dan ikatan yang mempengaruhi ikatan afinitas untuk pengikatan terhadap S2.

Hasilnya mengungkapkan bahwa ini adalah laporan pertama tentang “Mettylophiopogonone A, 3′- methoxydaidzin dan genistin sebagai agen anti-virus”.

Senyawa tersebut kemudin dapat diexplorasi lebih lanjut dan digunakan sebagai molekul tulang punggung induk untuk mengembangkan supplement baru untuk mencegah infeksi SARS-COV-2 selama wabah Covid-19.


Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5

Tahukan kamu kalau Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 punya daya tular yang sangat tinggi, bahkan yang sudah divaksinasi masih tetap berisiko untuk tertular.

Tapi vaksin booster COVID-19 terbukti mampu melindungi kita dan mengurangi risiko rawat inap atau tingkat fatalitas yang tinggi.

Selalu disiplin protokol kesehatan dengan tetap memakai masker dan segerakan vaksinasi lengkap atau booster.

Sejauh ini ada beberapa obat telah diteliti sebagai pengobatan Covid -19. Vaksin pun sudah dilakukan dan dianjurkan oleh pemerintah untuk mengikuti vaksin booster.

Data update tentang Covid-19

Sumber : covid19.go.id

Data Gambar Sumber kemkes.go.id

Berbagi kebaikan dan selalu menyebarkan hal-hal yang positif, agar masyarakat Indonesia terjaga kesehatannya. Jauhi berita-berita HOAX, yang sumbernya tidak dipercaya.

Comments(4)

  1. […] Baca juga: Penelitian Riset Nano Propolis […]

    • Sains Data

    • 2 years ago

    Penelitian ini memanfaatkan propolis menjadi ukuran nano meter dengan nanoteknologi,

    visit Tel-U

  2. […] Baca Juga: Penelitian Riset Nano Propolis […]

  3. […] Baca juga: Penelitian Risat Nano Propolis […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

EnglishIndonesia