Saat pandemi terjadi di tahun 2019 langkah yang sangat baik yang dilakukan oleh pemerintah adalah membuat kampanye melakukan protokol 3M. Dan saat ini protokol yang disampaikan oleh pemerintah lewat media adalah “Ingat Pesan Ibu”
Dilansir: https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/ingat-pesan-ibu-3m
Beraktifitas sehari-hari, ingat pesan ibu, ingat 3M. Memakai masker dengan benar, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Mencuci tangan pakai sabun, dengan rutin, terutama sesudah menyentuh permukaan benda dan sebelum menyentuh bagian mata, hidung dan mulut. Sabun ternyata juga mampu membunuh virus Covid 19.
Selain 3M, dukung juga upaya Pemerintah untuk melakukan upaya 3T (Testing, Tracing, Treatment).
Dalam hal ini, kasus Covid 19 di Indonesia terus saja meningkat, faktor penyebab utama adalah kendornya protokol kesehatan di masyarakat itu sendiri.
Sumber: https://www.kompas.com/
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tirmizi M.Epid,. menyebut virus corona varian delta memang memperparah penyebaran virus corona di Indonesia.
Namun pihaknya menegaskan, kondisi tersebut bukan menjadi penyebab faktor utama meningkatnya angka infeksi Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
“Bukan (akibat varian delta), ” kata Nadia saat dihubungi Selasa (15/6/2021)
Nadia menjelaskan, faktor utama lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir karena menerapkan protokol kesehatan yang mulai kendor.
Kasus Corona di indonesia dalam beberapa minggu terakhir mengalami lonjakan yang sangat tinggi, kasus covid-19 ini tidak hanya menyerang orang dewasa dan lansia, tetapi sudah mulai menyerang anak-anak.
Sumber: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5615416/kasusnya-meningkat-kenali-13-gejala-corona-pada-anak-anak
Lonjakan Covid-19 yang saat ini terjadi di Indonesia tidak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Umunnya, gejala corona anak tidak beda jauh dengan yang dialami oleh orang dewasa, yakni batuk dan demam.
Bahkan, menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak (IDAI) Dr dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP, sebanyak 1 dari 8 kasus konfirmasi positif COVID-19 merupakan anak-anak.
“Data Nasional saat ini proposi kasus konfirmasi positif COVID-19 pada anak usia 0-18 tahun ini adalah 12,5 %. Artinya 1 dari 8 kasus konfirmasi itu adalah anak, ” ujar dr Aman dalam konfrensi pres, jumat (18/62021)
Dalam dunia herbal atau minum jamu, ternyata sangat ampuh untuk mempertahankan daya tahan tubuh. Dengan daya tahan tubuh yang yang meningkat dikarena rutin minum JAMU, kita dapat menangkal radikal bebas dan menangkal virus dan bakteri dari luar.
Kebiasaan yang bagus ini ternyata, tidak dilakukan oleh anak-anak kita, itu sebabnya mari kita gerakan dan ajarkan anak anak untuk mau minum jamu atau minuman tradisional.
Ibu atau orang tua yang baik, “saat ini mau mengajarkan anak-anaknya mau membiasakan untuk minum jamu”.
Jamu atau minuman herbal tradisional yang sangat baik dan bisa dibuat sendiri dirumah, contohnya adalah rebusan jahe, kencur, batang sereh, kayu manis dan gula merah untuk pemanis. Jika sudah manis, biasanya anak-anak itu akan sangat senang dan menyukainya.
Jamu beras kencur, minuman herbal tradisional ini juga sangat mudah dibuat di rumah oleh ibu kita, jika beras kencur ini diolah dan diberikan pemanis gula merah juga sangat disukai olah anak-anak.
Karena bahan-bahan tersebut alami dipastikan aman untuk dikonsumsi oleh anak.
Manfaat minum bagi anak adalah:
- Meningkatkan daya tahan tubuh.
- Meningkatkan nafsu makan.
- Meringankan diare.
- Meringankan gejala Influenza.
- Mengurangi rasa nyeri.
Anak-anak yang sedang bermain dan berjemur untuk menambah imune, keadaan yang sehat ini sangat dinantikan bagi anak-anak yang sehat dan orang tua.
Sayangilah anak-anak Anda dan ajarkan membiasakan untuk mau meminum jamu untuk menjaga kesehatan agar manfaat dari herbal jamu tersebut bisa dinikmati.
Apa saja obat untuk Sakit Mata - Be Innovative and Be Profitable
[…] Baca juga: Cara mengajarkan anak-anak minum jamu […]